Thermoset polyurethane adalah bahan serbaguna yang bisa memiliki berbagai sifat fisik, mulai dari lunak dan mudah dibentuk hingga keras dan kuat, tergantung pada cara formulasi. Bahan ini terbentuk dari prepolimer, kuratif, dan aditif yang berbeda secara kimia. Dengan mengatur sifat-sifat komponen ini, kita bisa membuat berbagai formula dan kombinasi sifat-sifat yang berbeda. Karena fleksibilitasnya ini, polyurethane bisa disesuaikan secara khusus untuk berbagai aplikasi.
Struktur Umum dan Manufaktur
Struktur Umum Thermoset Polyurethane:
Polyurethane terdiri dari segmen keras dan lunak yang membentuk komposisi keseluruhannya. Segmen keras berdasarkan volume, rasio segmen keras terhadap segmen lunak. Segmen lunak terdiri dari bagian polyol, sementara segmen keras terdiri dari bagian yang terikat hidrogen. Segmen yang terikat hidrogen terdiri dari diisosianat dan bagian kuratif. Elastisitas polyurethane hilang karena peregangan segmen lunak akibat tekanan. Segmen keras juga meregang, namun mereka mengikat seluruh matriks selama periode tekanan.
Manufaktur Polyurethane Cor:
Proses manufaktur polyurethane cor menggabungkan prepolimer dan katalis secara reaktif untuk menghasilkan elastomer polyurethane akhir. Setelah dicetak, polyurethane biasanya diproses kembali sebelum bagian yang terbentuk selesai. Penyelesaian dapat melibatkan penghapusan pengkilatan, penggilingan, atau penggilingan. Manufaktur dengan prepolimer memungkinkan fleksibilitas yang jauh lebih besar di mana diisocyanates yang berbeda, katalis, dan stoikiometri diizinkan. Prepolimer serupa juga dapat dicampur untuk menghasilkan kekerasan polyurethane yang berbeda. Secara umum, polyurethane thermoset cor memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam proses manufaktur.
Sifat Thermoset Polyurethane
1. Kapasitas Menahan Beban yang Lebih Besar:
Thermoset polyurethane memiliki kapasitas menahan beban yang lebih besar dibandingkan dengan elastomer lain dengan kekerasan yang sama, baik dalam kompresi maupun geser. Hal ini memungkinkan desain yang lebih kuat dan efisien.
2. Tahan terhadap Abrasi:
Polyurethane sering kali lebih tahan terhadap abrasi daripada karet, plastik, dan logam. Keuntungan ini termasuk bobot yang lebih ringan, masa pakai lebih lama, dan pengurangan biaya perawatan dan penggantian.
3. Tahan Terhadap Benturan:
Polyurethane tetap elastis dan tahan patah bahkan dalam formulasi yang sangat keras, menjadikannya ideal untuk komponen yang harus tahan terhadap benturan tinggi atau benturan berulang.
4. Rentang Ketahanan yang Luas:
Thermoset polyurethane tidak harus dibuat lunak untuk membuatnya tangguh, karena polyurethane keras bisa memiliki ketahanan yang sama dengan bahan yang lebih lunak. Ini memungkinkan penggunaan dalam aplikasi yang membutuhkan peredam guncangan atau pemulihan yang cepat.
5. Cocok Untuk Aplikasi Fleksibel Tinggi:
Polyurethane thermoset tahan terhadap retakan serta kebanyakan elastomer lainnya, memungkinkan penggunaan dalam bagian yang sangat tipis karena kekuatan dan ketangguhannya yang besar.
6. Fleksibel Pada Suhu Rendah:
Thermoset polyurethane tetap cukup fleksibel bahkan pada suhu rendah seperti Arktik, dan tahan terhadap guncangan termal serta perubahan suhu yang tiba-tiba dan drastis tanpa retak.
7. Stabil hingga 120°C (248°F):
Dalam formulasi khusus, thermoset polyurethane dapat bertahan dalam penggunaan terus menerus pada suhu 120°C (248°F) atau lebih tinggi. Untuk saran mengenai aplikasi suhu tinggi, bisa menghubungi Masterpolyurethane.
8. Tidak Akan Membengkak Atau Memburuk Di Dalam Air:
Thermoset polyurethane tetap stabil meskipun direndam dalam air dalam waktu yang sangat lama, praktis tidak menyerap air dan tidak menunjukkan pembengkakan volume yang dapat diabaikan.